Seperti yang telah dikatahui oleh banyak orang, Alfamart merupakan minimarket yang memiliki jaringan franchise yang cukup meluas di wilayah Indonesia. Pendiri dan pemiliki Alfamart sendiri adalah Djoko Susanto. Saat ini kursi kepemimpinan direktur dipegang oleh Hans Prawira, yang bukan termasuk sebagai keluarga Djoko Susanto. Berada dalam posisi sebagai direktur Alfamart ini, Hans Prawira melalui banyak hal dalam karier pekerjaannya. Hans memimpin PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Sumber Alfaria) sejak tahun 2014 dan menjadikan perusahaan minimarket ini menjadi semakin besar dengan pangsa pasar yang meluas. Tidak ada yang menyangka saat mengenal sosok direktur Alfamart ini ternyata sebelumnya pernah bekerja sebagai konsultan profesional.
sponsor: jasa pembuatan aplikasi mobile.
Hans awalnya berkarir dan bekerja pada konsultan Prasetio Utomo & Co. atau Arthur Andersen. Bergabungnya Hans sebagai konsultan ini sebelum ia lulus kuliah. Setahun bekerja di kantor konsultan, Hans Prawira akhirnya lulus dari dari universitas Trisakti dengan menyandang gelar sarjana akuntansi. Seiring perjalanan waktu, Hans semakin serius bekerja dan membangun karirnya sebagai seorang konsultan profesional.
Kisah Hans kembali berlanjut enam tahun kemudian, ketika ia kemudian ingin memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2. Setelah sekian waktu bekerja sebagai konsultan, tidak menyurutkan niatnya untuk kembali menambah ilmu dan kemampuannya. Hans kemudian melanjutkan pendidikan S-2 di Autralia, dan cuti untuk sementara waktu dari rutinitas karier konsultannya. Gelar master pun diraihnya tahun 2000 di IPMI Business School dan Monash University Australia.
Setelah lulus dengan gelar master, Hans melanjutkan karier pekerjaan sebagai konsultan kembali. tak disangka, pertemuannya dengan Djoko Susanto membawanya secara tidak sengaja ke bisnis retail yang digelutinya hingga saat ini. Pada tahun 2001, Hans meninggalkan profesinya sebagai konsultan dan beralih untuk memajukan bisnis Alfamart milik Djoko Susanto. Dengan kemampuan latar belakang sebagai konsultan, Hans diangkat sebagai Direktur Keuangan perusahaan. Alfamart saat itu masih baru memiliki 43 gerai cabang.
Awal karier, Hans berkolaborasi dengan sosok Feny yang merupakan Presiden Direktur Alfamart saat itu. Perjalanan kariernya cukup meroket pesat dengan dibuktikan meluasnya gerai Alfamart di Indonesia. Pencapaian ini membuat Hans mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi menjadi Mananging Director AMRT pada tahun 2011. Kans karier Hans mencapai puncaknya ketika menduduki Presiden Direktur AMRT menggantikan Feny pada bulan Juni 2014. Setelah kurang lebih 13 tahun membesarkan Alfamart dari sejak awal bergabung, Hans Prawira mendapatkan kepercayaaan dengan menjadi pemimpin utama di perusahaan ritel ini. Apa yang telah dicapainya, menurutnya karena kerja keras, bukan karena didasarkan atas ambisi semata. Prinsip kerja yang dimilikinya adalah bekerja dengan sebaik mungkin, dan biarkan orang lain yang objektif menilai pekerjaan dan hasilnya dalam perusahaan yang ikut dibesarkannya.
Hans bekerja dengan profesional sebagai pemimpin di Alfaria. Ia menekankan, siapapun yang bekerja di dalamnya, berlaku profesional pula bagi anggota keluarga Djoko Santoso. Hans menjaga komitmennya untuk terus bekerja dengan penuh konsentrasi dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang sudah ada.
AMRT saat ini telah memiliki banyak gerai, baik di Indonesia dan juga merambah ke Filipina. AMRT sudah memiliki total 10.377 gerai yang terdiri dari gerai milik sendiri dan gerai milik terwaralaba. Hans memberikan perhatian serta semangat kepada karyawannya yang loyal. Dalam bisnis ritel karyawan memang memegang peran penting. Menurut Hans, industri ini menyerap begitu banyak tenaga kerja dengan tugas utama melayani konsumen sebaik-baiknya. Lebih lanjut dinyatakan bahwa jika pelayanan dari para karyawan ini memuaskan, maka konsumen akan merasa nyaman dan ujungnya loyal kepada perusahaan. Hans Prawira memang terbukti sebagai sosok yang sukses memimpin perusahaan, dan sukses pula dalam memelihara semangat kinerja para karyawannya dalam bisnis ritel.