Baju muslim saat mempunyai tren model yang cukup up to date. Modelnya pun semakin beragam dan sudah tidak lagi dianggap ketinggalan jaman. Bagi yang ingin memulai wirausaha dengan modal uang yang mumpuni, membuka toko grosir baju muslim bisa dijadikan alternatif pilihan bidang usaha yang dikerjakan atau ditekuni. Produk baju muslim ini terbuka untuk segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa, serta target marketnya bisa laki-laki meupun perempuan. Pemasarannya busana muslim ini bisa dilakukan secara online dan juga offline. Berikut ini ulasan seluk beluk yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam merintis bisnis toko grosir baju muslim:
- Niat dan perencanaan
Mengawali dalam membuka toko grosir baju muslim harus dengan niatan yang kuat berasal dari hati. Perlu dihindari untuk melakukan bisnis karena alasan coba-coba atau hanya sekedar mengikuti ajakan teman tanpa pemikiran yang matang. Semua hal harus dipertimbangkan dengan seksama. Hendaknya perencanaan usaha bisa dibuat dalam bentuk tertulis dan rinci, sehingga pribadi pengusaha akan tahu apa saja yang harus dilakukan dan tahu apa yang dibutuhkan dalam memulai usahanya. Perlu sekali merencanakan usaha mulai dari modal hingga dalam bentuk hasil produk yang akan dipasarkan ke konsumen (marketing), serta proses pembukuan transaksi keuangan.
- Modal
Modal adalah hal yang sangat penting, tapi jangan sampai menjadi penghalan dalam merintis usaha. usaha bisa diperoleh dengan banyak cara selama dalam koridor yang baik dan benar. Contohnya bisa dari tabungan pribadi atau diperoleh dari oranga atau pihak lain. Jika membuka usaha dalam tingkatan skala grosir, pasti dana akan cukup banyak. Namun semuanya berproses, tidak serta merta dilakukan secara instan. Usaha membuka toko grosir baju muslim bisa diawali dengan menjadi seorang reseller. Jika omset semakin meningkat maka bisa berkembang menjadi toko grosir yang lebih besar. Kisaran modal yang digunakan untuk mengawali menjadi seorang reseller berbeda-beda, semua persyaratan dan besaran modal ditentukan oleh supplier.
- Supplier
Saat mengawali dan merintis usaha toko grosir, harus diawali pula dengan mencari supplier baju muslim yang tepat sesuai dengan modal yang dimiliki. Ada beberapa supplier yang memberlakukan syarat khusus atau keanggotaan bagi yang ingin menjalin kemitraan. Dalam berwirausaha seperti ini, produk yang dijual bisa diambil dari lebih dari supplier agar produk yang ditawarkan ke calon konsumen bisa beragam. Berikut ini beberapa supplier dan persyaratan kerjasamanya:
- Pemasaran
- Pemasaran menggunakan fasilitas media sosial
Pemasaran yang digunakan bisa menggunakan Instagram, Facebook danTwitter. Apapun yang diposting di media sosial pastinya akan bisa diketahui oleh semua orang yang terhubung atau menjalin pertemanan dalam media sosial. Fasilitas media sosial bisa digunakan, selain juga gratis juga bisa menampilkan gambar serta tulisan yang bisa langsung dikontrol oleh pelaku usaha sendiri.
- Pemasaran menggunakan fasilitas grup messenger
Fasilitas messenger yang bisa dipasang pada smartphone sangat beragam. Setiap pelaku usaha bisa memilih messenger apa yang digunakan untuk memasarkan produk yang akan dijualnya. Contoh messenger yang sering digunakan antara lain Line. Blackberry Messenger (BBM), Whatsapp, KakaoTalk, dan lain-lain. Dari beberapa jenis messenger tersebut, pelaku usaha bisa membuat grup tersendiri yang berhubungan dengan konten produk yang dijualnya, memberikan informasi paket promo kepada konsumennya, atau fasilitas layanan pemesanan. Dalam grup tersebut pelaku usaha mengundang relasi-relasi atau teman untuk masuk ke grup yang dibuat secara gratis.
- Pemasaran menggunakan pamflet, baliho, spanduk
Pamflet atau selebaran biasa digunakan untuk memperkenalkan produk yang akan dipasarkan ke konsumen. Bisa juga pamflet tersebut berisi alamat toko tempat usaha didirikan, agar mengundang konsumen untuk datang ke gerai atau toko tempat usaha dimana produk tersebut dipasarkan. Pamflet bisa dibagikan kepada siapapun, namun tujuan pemasarannya hanya sekedar sebagai media perkenalan.
- Pemasaran menggunakan media komunikasi
Media informasi di sini contohnya berupa iklan yang ditampilkan di koran, majalah, tabloid, radio hingga televisi. Tujuan pemasaran ini bisa dilakukan untuk memperkenalkan produk yang dijual agar bisa dikenal lebih luas ke konsumen. Konsumen yang berniat untuk membeli bisa langsung mendatangi tempat usaha atau menghubungi langsung kepada pelaku usahanya.
- Pemasaran dari mulut ke mulut
Pemasaran yang paling konvensional adalah berupa komunikasi dari mulut ke mulut. Namun, pemasaran dengan metode ini jauh lebih efektif, karena merupakan testimoni dari para konsumen pengguna produk.